JAWAPOS.COM (21/10/2021) | Rencana pembangunan jalur alternatif di turunan Cangar-Pacet atau Gotekan kian menguat. Nantinya, jalur baru itu bakal membelah kawasan hutan.

Asper BKPH Pacet KPH Pasuruan Margono mengatakan, pihak Perhutani mendukung penuh rencana pembangunan jalur alternatif tersebut. Ia mendorong agar pihak terkait mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI No 9 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial guna pengalih fungsian kawasan hutan tersebut.

Jalur alternatif itu diproyeksikan bakal berdiri di atas lahan dengan luas sekitar empat hektare. Yang bakal membelah kawasan hutan lindung dan hutan produksi. Meski begitu, pihaknya memastikan, hanya sebagian kawasan hutan lindung dan produksi yang bakal kena imbasnya. ”Setelah kami survey beberapa waktu lalu itu yang kena cuma beberapa petak saja, jadi ndak akan menyulitkan (proses alih fungsi),” ujarnya.

Meski begitu, Margono mendorong pihak terkait, terutama Pemkab Mojokerto, agar segera bersurat ke Pemprov Jatim terkait pembebasan sekaligus alih fungsi kawasan hutan itu. Menurutnya, mengacu pada regulasi yang ada, kawasan hutan dengan luas di bawah lima hektare tersebut tak bakal menjadi batu sandungan. Sebab, Gubernur Jatim masih memiliki wewenang terkait hal tersebut. ”Kalau kurang dari lima hektare itu ndak (begitu) ribet, (administrasinya) ndak dari bawah lagi. Jadi supaya bupati bersurat ke gubernur terkait jalan yang dimohon itu. Justru gubernur ada kewenangan, jadi pemprov yang langsung ke kementerian,” bebernya.

Sementara itu, Plt Kepala UPT P3 LLAJ Mojokerto Yoyok Kristyowahono menjelaskan, rencanaya itu dipicu tingginya angka kecelakaan di jalur turunan tersebut. Sehingga, membuat pihak terkait menelurkan sejumlah opsi. Di antaranya, pemberlakuan satu jalur di wilayah Gotekan dan rencana pembangunan jalur baru.

Pemberlakuan satu jalur itu rencananya diberlakukan bagi pengguna jalan dari arah Mojokerto ke Batu. Sementara, dari arah sebaliknya bakal dialihkan ke jalur baru. ”Kami terus koordinasikan ini dengan pihak kementerian kehutanan dan pihak terkait. Sehingga bisa segera terealisasi,” sebutnya.

Dikatakannya, titik jalur baru tersebut rencananya bakal dibangun di sekitar Wisata Edukasi Sendi (WET) Sendi 2 sampai di sekitar Wisata Kali Kromong. Diperkirakan, jalur baru tersebut memiliki panjang lebih dari tiga kilo meter dengan menyesuaikan kontur dan kemiringan yang ada. ”Kita tarik sampai di situ supaya turunannya tidak terlalu curam karena kita juga sesuaikan dengan konturnya supaya bisa landai,” tandas Yoyok. (vad/ron)

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 21 Oktober 2021